Add this demo game, along with 24608+ others, to your own website for free.
Bergabunglah dengan GAPURABOLA, tempat dimana para penggemar game menemukan variasi permainan. Nikmati sensasi dan tantangan tiap level hanya di sini!
Silakan Login atau Mendaftar
Suara.com - Sebagai upaya untuk menangani dampak Brexit dan meningkatkan kuantitas pemain lokal, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) berencana untuk mengurangi jumlah pemain asing dalam tim Liga Inggris (Premier League) menjadi 12 dari 17. Demikian surat kabar Times melaporkan pada Selasa (13/11/2018) waktu setempat atau Rabu (14/11/2018) WIB.
Proposal yang akan diajukan ke setiap klub pada minggu ini, bermakna bakal adanya perubahan signifikan pada sejumlah pihak. Sebagai informasi, sebanyak 13 klub Premier League memiliki lebih dari 12 pemain asing di tim utama mereka musim ini.
FA pun disebut segera memberikan persetujuannya untuk mendukung peraturan pemerintah Inggris, biasanya dikeluarkan untuk pemain elite non-Uni Eropa untuk membantu pengembangan sepakbola di Inggris, serta untuk izin kerja setiap pemain asing yang mendapat kontrak dengan klub Liga Inggris.
Jika klub gagal mencapai kesepakatan dengan FA tentang Brexit, mereka pun disebut bisa menghadapi skenario "tidak ada kesepakatan" di mana semua pemain Uni Eropa harus memenuhi kriteria yang sama dengan yang dilakukan pemain non-Uni Eropa sekarang untuk mendapatkan izin kerja.
Baca Juga: Real Madrid Resmi Jadikan Santiago Solari sebagai Pelatih Tetap
"Kami terus bekerja dengan Premier League, EFL (Divisi Championship) dan berbagai departemen pemerintah, termasuk DCMS (Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga), Kantor Dalam Negeri dan Keuangan selama periode konsultasi ini," kata juru bicara FA di laman resmi mereka.
Sebagai informasi tambahan, Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengatakan pada Senin (12/11/2018) waktu Inggris bahwa masih ada masalah besar yang belum terselesaikan dengan Uni Eropa mengenai Brexit, ketika kedua belah pihak mendekati "penyelesaian akhir" dalam negosiasi untuk keluar dari blok tersebut. [ANTARA]
We sent you an e-mail
Check your inbox and click the link we sent to:[email protected]
The link will expire in 72 hours.
Check your 'Spam' or 'Promotions' folder or click the button below.
Resend e-mail OK
Confirmation e-mail has been sent again.
JAKARTA, KOMPAS.TV – Final Piala FA 2022 akan tersaji antara Chelsea vs Liverpool pada Sabtu (13/5/2022).
Lantas, bagaimana sejarah Piala FA dan kenapa kerap disebut sebagai kompetisi sepak bola tertua di dunia ini?
Sejarah Piala FA tidak terlepas lahirnya organisasi yang mewadahi sepak bola Inggris, yaitu Football Association (FA) atau Asosiasi Sepak Bola Inggris di London pada 1863.
Organisasi ini menjadi penggerak utama sepak bola jadi popuper di Inggris sejak kali pertama digelar tahun 1871 bernama Football Association Challenge Cup. Kelak, turnamen ini kita kenal Piala FA hingga sekarang.
Piala FA pertama kali diselenggarakan pada musim 1871-1872. Saat itu Piala FA hanya diikuti oleh 15 klub. Klub pertama yang menjadi juara adalah Wanderers FC.
Dikutip dari situs resmi FA, Wanderers FC akhirnya keluar sebagai kampiun edisi perdana Piala FA usai mengalahkan Royal Engineers pada partai final yang digelar di Kennington Oval dan dihadiri oleh sekitar 2.000 penonton.
Baca Juga: Final FA Cup 2022: Head to Head Liverpool vs Chelsea
Daftar Pemegang Gelar Piala FA
Bola.net - Liverpool tidak salah menunjuk Arne Slot sebagai pengganti Jurgen Klopp. Ia memulai musim pertamanya di Anfield dengan sangat impresif.
Di bawah asuhannya, The Reds tampil kompetitif di semua ajang. Liverpool kini berada di posisi teratas klasemen Premier League dan Liga Champions Eropa.
Selain itu, Liverpool juga sudah mengamankan tempat di perempat final Carabao Cup. Hasil ini menunjukkan betapa cepatnya Slot beradaptasi dengan tuntutan klub besar seperti Liverpool.
Kesuksesan ini tak lepas dari pengalaman yang dimiliki oleh Slot. Sebelum menangani Liverpool, pria asal Belanda itu berhasil meraih sejumlah gelar bersama Feyenoord.
Kini, Liverpool mampu bersaing di Premier League dan juga berpeluang meraih trofi di Liga Champions. Dengan skuad penuh bintang dan talenta muda, Slot bisa membawa The Reds kembali ke puncak kejayaan.
Jika Slot berhasil meraih trofi musim ini, ia akan menyusul jejak para pelatih yang sukses di Inggris. Mereka mampu menyabet trofi.
Berikut ini empat pelatih asal Belanda yang pernah memenangi trofi bersama klub Inggris.
BolaSkor.com - Inovasi baru coba dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Inggris (FA) untuk masa depan. Gagasan yang dilontarkan FA diharapkan dapat memberikan banyak waktu bermain untuk talenta lokal dan juga memengarungi rekrutan pemain asing.
Peraturan itu memperbolehkan klub-klub Premier League atau liga di bawahnya untuk merekrut pemain asing, namun sebagai gantinya mereka juga harus memberikan waktu bermain yang lebih banyak untuk bakat asal Inggris.
Seperti diketahui, sejak Brexit semua rekrutan dari luar negeri dipantau oleh FA's Governing Body Endorsement (GBE), yang artinya pemain baru mendapatkan visa jika mereka bermain di level tertinggi atau diharapkan dapat membuat kontribusi besar dalam permainan.
Di bawah gagasan baru yang dikeluarkan FA, klub-klub Premier League dan Championship dapat merekrut empat pemain asing (non-Inggris) tanpa GBE, selama klub memberikan 35 persen waktu bermain untuk pemain-pemain Inggris di musim sebelumnya.
Sebut Harga Harry Kane Kemahalan, Bayern Buka Jalan untuk Man United?
Tottenham Hotspur 2-2 Manchester United: Setan Merah Gagal Pertahankan Keunggulan
Manchester United Diimbangi Tottenham, Erik Ten Hag Tidak Ingin Jadwal Padat Jadi Alasan
Bergantung persentase menit bermain mereka maka rekrutan baru akan turun menjadi tiga (30-35 persen), dua (25-30 persen), atau satu (20-25 persen). Peraturan yang sama juga berlaku di Championship, selagi klub-klub di League One dan League Two dapat merekrut maksimal dua pemain dalam peraturan tersebut.
"Kami telah bekerja keras untuk menemukan solusi untuk masalah ini yang membantu klub dan juga mendukung talenta muda Inggris," demikian juru bicara FA berbicara, dikutip dari Guardian.
"Kami sekarang sedang berkonsultasi dengan klub tentang model baru yang akan memberi klub akses ke bakat yang lebih luas dalam jumlah terbatas dan juga akan mendukung peluang bagi bakat Inggris."
Pro kontra datang mengenai aturan baru tersebut termasuk salah satunya dari Paul Barber, CEO Brighton & Hove Albion. Ia khawatir klub-klub Premier League tidak diuntungkan di bawah aturan tersebut jika bersaing dengan rival-rival di Eropa.
"Ada konflik inheren yang ada antara FA sebagai penyedia GBE yang ingin melindungi kepentingan tim nasional dan apa yang idealnya diinginkan oleh kami sebagai klub Premier League, yang merupakan akses termudah ke bakat di seluruh dunia," timpal Barber.
"Kami tidak yakin bahwa memiliki akses yang lebih luas ke bakat akan merugikan tim nasional. Tetapi kami juga menyadari bahwa kami memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan pemain muda Inggris, dan jumlah uang yang kami keluarkan untuk akademi kami menunjukkan bahwa kami tidak memiliki tanda-tanda akan menyerah."
"Kami merasa kami menempatkan diri kami saat ini pada posisi yang kurang menguntungkan – kerugian besar dalam beberapa kasus – dengan beberapa saingan kami di Eropa dan mereka dapat mengakses bakat di level yang jauh lebih rendah, mengembangkannya, dan menjualnya kepada kami di harga yang jauh lebih tinggi."
"Argumen kami adalah kami lebih suka memiliki akses ke bakat itu dengan harga lebih rendah dan kami kemudian dapat menghabiskan uang yang kami tabung untuk berinvestasi lebih jauh di sepak bola Inggris dan pengembangan akademi kami," urainya.
Sejarah Piala FA, Ajang Bergengsi Menyatukan Inggris
Charles W. Alcock, seorang aristokrat Inggris dan ketua FA pertama adalah orang yang memiliki ide agar sepak bola bisa dimainkan oleh semua khalayak, agar turnamen sepak bola ini tidak hanya dinikmati oleh kaum bangsawan maupun aristokrat Inggris semata.
Salah satu yang melatarbelakanginya ide Charles adalah kemajuan kereta api di Britania yang mampu menghubungkan tiap wilayah, serta bagaimana sepak bola juga dinikmati oleh kaum buruh, serta rakyat biasa di seantero Britania.
Maka, dibuatlah pertandingan antara bangsawan di pelbagai tempat, serta pertandingan dan buruh. Hingga turnamen ini pun berkembang pesat.
Di Piala FA pula, seluruh level kompetisi di sepak bola Inggris bisa bertemu. Baik di level tertinggi di Premier League, Championship dan level liga terbawah pun bisa turut serta merebut piala FA.
Sejarah mencatat, Piala FA akhirnya jadi turnamen paling awal dalam sejarah sepak bola dunia.
Baca Juga: Jelang Chelsea vs Liverpool di Final Piala FA, Van Dijk Sesumbar Hal Ini
Dalam sejarah, Arsenal menjadi pemegang paling banyak trofi Piala FA dengan 14 gelar, disusul Manchester United dengan 12 gelar.
Sedangkan Chelsea vs Liverpool yang akan bertanding pada laga final tahun ini masing-masing mengoleksi 8 dan 7 gelar.
Jika Liverpool mampu memenangkan gelar trofi Piala FA ini, maka rekornya akan sama dengan Chelsea dan Tottenham Hotspurs dengan 8 trofi.
Dilansir dari Kompas.com untuk trofi Piala FA mengalami beberapa perubahan perubahan.
Trofi yang kita kenal saat ini sendiri merupakan desain kedua yang kali pertama digunakan pada edisi 1911, disertai dua buah replika buatan tahun 1992 dan 2014.
Ukuran trofi Piala FA memiliki tinggi 61,5 cm dengan berat mencapai 6,3 kilogram untuk salah satu replikanya, sekaligus memiliki nilai taksiran mencapai 1 juta poundsterling atau sekitar 20 miliar rupiah.